*This post is available in English, please click here to read the English version*
Halo!
Kali ini saya akan menuliskan review mengenai Musholla di stasiun JR Osaka.
Pada waktu itu saya harus mengikuti 2 interview dalam 1 hari, dan jadilah saya solat di Musholla Stasiun Osaka. Sejujurnya akses menuju musholla agak membingungkan karena tidak adanya simbol musholla di peta stasiun.
Sebelum dapat menggunakan musholla, anda harus menuju ke pusat informasi agar dibukakan musholla-nya. Anda tinggal bilang “excuse me, I want to use the prayer room” atau “sumimasen, oinorishitai des(u) ga..”. Petugas penjaga pusat informasi umumnya bisa berbahasa Inggris, jadi anda tidak perlu khawatir.
Ketika anda sudah mengatakan ke petugas penjaga pusat informasi, anda akan diminta untuk mengisi semacam form. Di form tersebut anda harus menyertakan nama, asal negara, jumlah orang yang akan menggunakan musholla, serta bersedia atau tidak jika ada orang lain yang akan menggunakan musholla selain anda/rombongan anda.
Apabila telah selesai mengisi form, anda akan ditanya apakah anda telah mengetahui letak musholla atau belum. Jika anda menjawab belum, anda akan diberikan peta seperti pada gambar dibawah.
Musholla terletak di lantai 1. Peta yang di berikan cukup detail, jadi saya rasa InsyaAllah anda tidak akan tersasar. Selain peta, anda juga akan diberikan kertas yang menyatakan seberapa lama anda diberi izin untuk menggunakan musholla.
Musholla di Jepang pada umumnya menggunakan sistem durasi waktu. Saya rasa ini wajar karena umumnya musholla tidak besar, serta takut disalah gunakan untuk kepentingan lain selain ibadah. Tidak sama halnya dengan Indonesia, dimana musholla umumnya juga dijadikan tempat beristirahat. Tidak hanya itu, ada juga ketakutan bahwa musholla akan digunakan oleh pihak lain selain Muslim, oleh karena itu lah ada peraturan pemakaian musholla.

Saya sangat bersyukur dengan adanya musholla di stasiun ini. Perlu diketahui Stasiun Osaka (Subway: Umeda) merupakan stasiun besar yang mengkoneksikan berbagai rute. Saya rasa sudah banyak kaum muslim yang merasa tertolong dengan keberadaan musholla ini.
Point minus-nya ya memang agak repot sih harus ke lantai 3 dulu, tapi Alhamdulillah-nya setelah solat tidak perlu ke pusat informasi lagi (seperti musholla yang di Namba).
*Catatan: mereka tidak menyediakan mukena/abaya. Jadi, apabila anda memerlukannya untuk solat, hendaklah membawa punya sendiri. Atau lebih baik lagi untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat sehingga tidak perlu repot-repot bawa mukena 🙂 Satu lagi, musholla bagian perempuan agak sempit, jadi saya rasa hanya cukup untuk 1 orang. Saya kurang paham untuk yang bagian laki-laki.
Okay, sekian review saya kali ini 🙂
Terimakasih sudah membaca sampai akhir, sampai jumpa di kesempatan berikutnya!