*This post is available in English, please click here to read the English version*
Assalamualaikum, halo!
Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya mengunjungi kota Wakayama. Perjalanan ini saya lakukan pada Januari 2017, pada saat liburan musim dingin.
Okay, pertama-tama saya akan menuliskan jadwal perjalanan saya.
06.32 am Saya pergi menuju Wakayama dari Stasiun Tennoji menaiki kereta Kishuji Rapid Service.
07.51 Saya sampai di Stasiun Wakayama, lalu saya berganti kereta dengan jalur Kiseo yang menuju Stasiun Wakayamashi.
Tujuan pertama saya dan teman-teman saya pada saat itu adalah Kastil Wakayama. Kami berjalan kaki dari Stasiun Wakayamashi, dipandu oleh aplikasi Google Maps. Diperjalanan menuju kastil, kami menemukan beberapa spot cantik untuk foto, dan lalu mengabadikannya.
Kami sampai di Kastil Wakayama, dan ternyata Kastilnya berupa kompleks yang terdiri atas beberapa area lainnya. Kompleks Kastil Wakayama ini sangat besar, jadi ada baiknya untuk melihat peta ketika bepergian. Berikut peta dari wilayah kompleks Kastil Wakayama.
Pertama-tama kami menuju ke Taman Nishinomaru-teien. Taman ini sangat indah, dan tentunya gratis!
Seperti yang dapat teman-teman lihat diatas, tempatnya cantik banget kan?! Percayalah, aslinya jauh lebih cantik 🙂
Setelah puas mengelilingi area taman, serta berfoto ria, saya dan teman lainnya beranjak menuju area kastil. Area kastil gratis selama tidak masuk ke dalam kastilnya. Sebenarnya dari luar juga sudah bias menikmati keindahan kastilnya!
Apabila anda ingin masuk kedalam kastil, maka anda harus membayar tiket masuk sebesar 410¥ untuk orang dewasa. Biasanya sih untuk anak-anak dikenakan biaya setangah dari orang dewasa, tapi jujur saya lupa berapa tepatnya.
Bagi teman-teman yang tidak bias berbahasa Jepang, saya tidak menyarankan untuk masuk. Karena didalam itu isinya seperti eksebisi sejarah dimana semua penjelasannya dalam Bahasa Jepang. Karena saya belum pernah masuk ke dalam kastil, pada waktu itu saya membayar tiket masuk lalu masuk ke dalam kastil. Jujur saya bosan haha. Karena memang saya tidak terlalu tertarik akan hal-hal yang berbau sejarah, dan juga saya tidak mengerti penjelasan yang tertulis disana haha. Oh ya, di ruangan eksebisi anda juga tidak diizinkan untuk mengambil gambar.
Tetapi, jika memang penasaran ya masuk saja. Namanya juga mumpung lagi di Wakayama hahaha. Anda diizinkan untuk mengamil gambar diluar area pameran/eksebisi, seperti pada puncak kastil. Gambar dibawah merupakan foto yang saya ambil dari puncak kastil.
Setelah menikmati keindahan Kastil Wakayama, kami beranjak menuju destinasi berikutnya. Sambil menuju ke Stasiun Wakayama, kami mampir di taman public untuk menjalankan Salat Zuhur dan Ashar.
Taman Publik ini terletak dekat dari Kastil Wakayama, jadi tempatnya sangat strategis menurut saya. Ditambah juga taman ini cukup sepi pengunjung, jadi kita bisa melaksanakan solat dengan tenang.
Setelah menunaikan Salat, saya dan teman saya berjalan kaki menuju Stasiun Wakayama. Stasiun ini berjarak kurang lebih 2 km dari Kastil Wakayama. Dari Stasiun Wakayama, saya dan teman saya berniat untuk menaiki Tama Densha, kereta yang bertemakan kucing. Ketika kami sampai, si kereta kucing sudah ada disana!
Tama densha ini punya tiket sendiri, jadi tidak bisa menggunakan IC card ataupun JR Pass. Saya sarankan untuk membeli tiket harian. Anda cukup membayar 780¥ dan bisa menaiki kereta ini sepuasnya. Berikut saya lampirkan penampakan tiketnya.
Selain tema kucing, ada kereta dengan tema lainnya juga loh! Mereka juga menyediakan jadwal kereta berdasarkan tema dari keretanya.
Untuk kereta yang bertemakan kucing, didalamnya terdapat koleksi figur Doraemon. Tak hanya itu, juga disediakan perpustakaan mini di dalam kereta loh! Tapi ya gitu, semuanya dalam Bahasa Jepang hahaha. Saya menaiki kereta ini sampai ke pemberhentian terakhir, Stasiun Kishi, untuk mengunjungi Nitama si kucing penjaga stasiun.
Sayangnya pada saat kami berkunjung itu merupakan hari libur Nitama. Jadi pada saat itu kami hanya bisa melihat Nitama tengah beristirahat di dalam ruangan kacanya.
Jarak antar keberangkatan kereta adalah 30 menit. Oleh karena itu saya dan teman saya memutuskan untuk berjalan-jalan sedikit di area Stasiun Kishi.
Sebenarnya di area dekat stasiun ada banyak atraksi, seperti tempat petik strawberry, dsb. Tapi, berhubung saya dating di awal tahun baru, jadinya masih pada tutup haha. Kami kembali menuju ke Stasiun Wakayama menggunakan kereta yang bertemakan umeboshi.
Dari Stasiun Wakayama, kami menuju ke Stasiun Kainan, baru setelahnya kami naik bus untuk menuju ke Marina City. Dari Stasiun Wakayama ke Stasiun Kainan biaya tiketnya adalah 240¥, lalu biaya busnya juga 240¥. Di Marina City ada 3 area, yaitu: Kurosiho Market, Puerto Europe, dan Kinokuni Fruits Village. Untuk detail lebih lanjut anda bisa klik disini (B. Inggris).
Di Kuroshio Market, mereka menjual berbagai seafood segar dan juga aneka daging. Disediakan pula tempat untuk BBQ. Perlu diingat, tidak ada jaminan Halal pada makanan yang disediakan disana. Oleh karena itu pada saat itu saya tidak menikmati fasilitas BBQ yang disediakan.
Kikoni Fruits Village menawarkan buah-buahan dengan harga yang bisa dibilang sangat bersahabat. Apalagi untuk buah-buahan yang agak bonyok (kelewat matang), tapi masih bisa dimakan.
Puerto Europe merupakan surganya spot foto! Masuknya gratis pula! Anda hanya perlu membayar tiket atraksi, apabila anda ingin menikmati atraksi yang ada. Apabila anda hanya ingin berfoto, GRATIS!
OKAY! Beginilah perjalanan sehari saya di Wakayama 🙂
Saya tidak menuliskan tentang makanan bukan berarti saya gak makan haha. Hanya saja saya tidak menemukan restoran Halal, jadi memang dari rumah saya sudah menyiapkan bekal 🙂
Semoga bermanfaat 😀
Sampai jumpa lagi, InsyaAllah 🙂