Bahasa Indonesia Kehidupan di Jepang

Tips Hemat Tinggal di Jepang

Halo! Kali ini saya nulis pake Bahasa Indonesia,  Kenapa? ya lagi pengen aja hahahaha.

Sudah hampir 1 tahun saya tinggal di Jepang, Osaka. Sebagai pelajar yang harus manage pendapatan sebaik-baiknya saya mau berbagi tips yang cukup ampuh bagi saya hahaha. Semoga ampuh juga buat kalian yang mau baca blog saya ini hihihi.

Tentukan budget hidup untuk 1 bulan

Ya, mungkin udah bosen si denger saran ini haha. Kalau saya, dihitung apa aja yang WAJIB dibayar. Misal, listrik, telpon, sewa kamar. Pokoknya diprioritaskan apa-apa yang harus dibayar. Harus ditentuin tiap bulannya harus ada uang berapa buat bayar yang wajib-wajib itu. Itu bisa jadi penyemangat juga buat kerja, berhubung saya kerjanya part-time, jadi dibayarnya tergantung berapa lama saya kerja. Nah, buat budget bulanan ini jadi tolak ukur juga dalam 1 bulan minimal berapa jam harus kerja. Setelah paham budget minimal 1 bulan berapa, baru deh ditentuin berapa uang yang dibutuhin untuk makan, transport, dll.

Masak sendiri

Berhubung saya suka masak, dan makanan disini relatif mahal (apalagi yang terjamin halal), umumnya saya masak sendiri. Selain terjamin halalnya, dijamin juga lebih murahnya. Biarpun beli makanan murah di Supa, tetep aja lebih murah bikin sendiri. Kalo males, minimal masak nasi aja. Udahannya tinggal dimakan pake telor. Kalo saya sih suka (banget) makan nasi pake telor mentah kayak orang Jepang pada umumnya.

Beli beras Amerika/import, bukan beras asli Jepang

Sebagaimana yang kalian tahu, Jepang itu negara yang bangga sama produknya sendiri. Jadi, apa-apa yang Made in Japan umumnya lebih mahal ketimbang yang import. Termasuk beras. Beras yang saya biasa makan itu beras import dari Amerika, panjang dan teksturnya kurang lebih sama dengan beras Indonesia. Makanya saya lebih prefer pake beras ini, selain murah enak pula. Terakhir saya cek di Gyomu Supa, beras Amerika ini harganya 1150¥/5kg (belum pajak), sedangkan beras Jepang yang paling murah itu harganya 1450¥/5kg (belum pajak), atau 2470¥/10kg (belum pajak).

Belanja bulanan di beberapa supermarket

Di Jepang ada beberapa supermarket yang umum dijumpai. Sepert Gyomu Supa, Life, Mandai, Tamade, dsb. Tiap-tiap supermarket ini ada kelebihannya masing-masing, dan akan saya tulis di blog entry berikutya. Umumya saya belanja bulanan terbesar di Gyomu, karena disana menjual daging ayam halal dan makanan halal lainnya. Harganya relatif lebih murah dibanding supermarket lain. Hanya saja untuk telur, menurut pengamatan saya paling murah di San-Ei. San-Ei merupakan supermarket denkat rumah saya, saya tidak paham apakah dia ada cabang ditempat lain. Harga telur size M di Gyomu 148¥ isi 10, sedangkan saya beli di San-Ei mix size 118¥ isi 10. Untuk L size, Life lebih murah daripada Gyomu. Di Gyomu 172¥ (belum pajak) isi 10, sedangkan di Life 158¥ (belum pajak) isi 10. Saya pribadi, beli kebutuhan sabun cuci, dll di Conan. Di Conan bisa beli partai besar dan harganya menjadi lebih murah.

Belanja bulanan di supermarket yang kantong plastiknya bening

Peraturan di Jepang mengharuskan kita untuk memilah sampah terlebih dahulunya baru membuangnya. Kantong plastik yang digunakan harus bening. Nah, daripada beli lagi, lebih baik menggunakan kantong plastik yang didapat saat berbelanja. Gyomu Supa, dan Mandai memberikan kantong plastik kepada pelanggannya.

Bawa botol kosong/tumbler kemana-mana

Air keran di Jepang bisa diminum! Jadi, daripada beli air dari vending machine yang umunya 100¥/550ml lebih baik bawa botol kosong, dan kalau haus tinggal isi di keran air terdekat hihi. Lebih baik 100¥ nya dipake untuk beli tumbler di 100¥ shop! Haha.

Jangan mampir 100¥ shop/supermarket kalau tidak ada yang mau dibeli

Nah ini, yang paling penting dan paling berat menurut saya hahaha. Sebagai orang yang hobi jajan, saya suka mampir-mampir buat beli cemilan. Menurut saya yang paling bahaya itu 100¥ shop. Kenapa? Karena yang ada di kepala kita pasti “ah ini kan cuma 100¥” lalu ambil lah ini ambil lah itu yang sebenernya ya gak perlu. Ujung-ujungnya pas di kasir 500¥ lebih. Padahal itu 500¥ kalo dipake buat beli telor udah bisa dapet 30 butir lebih! VIVA Telur! Jadi, kalau memang ada yang diperlukan di list dulu apa aja yang perlu, begitu juga saat belanja bulanan di supermarket.

Hemat listrik!

Jangan lupa untuk mematikan listrik saat tidak dipakai. Kurangi pemakaian AC saat musim panas, tapi kalau suhu udah diatas 30 drajat ya pake aja nanti bisa pingsan kalo maksa -,- lebih baik pakai kipas angin. Kurangi pemakaian danbo (heater) ketika musim dingin, ya kalo ini saya juga masih berusaha sih hahaha.

Cek harga di internet (Amazon/Rakuten/dsb)

Kadang barang-barang yang ada di Amazon jauh lebih murah. Pernah saya gak enak badan, lalu memutuskan untuk minum C1000 tiap hari. Sebelumnya saya beli di kombini dekat rumah, harganya kurang lebih 150¥. Karena beli setiap hari, iseng-iseng saya cari di Amazon, dan benar saja ada yang jual 2373¥/30 botol, gratis ongkir. Perbotolnya 79¥ jauh lebih murah bukan! Memang sih harus beli banyak, dan akhirnya saya jual ke teman dengan harga 100¥/botol. Lumayan kan dapat untung!

Jangan belanja di kombini kalau gak kepepet

Kombini merupakan kata serapan dan bahasa Inggris yang sudah dipendekkan. Kata aslinya adalah convenience store, minimarket yang buka 24 jam. Wajar saja kalau disini apa apa lebih mahal karena mereka selalu ada 24 jam. Oleh karena itu, kalau memang bukan keperluan yang mendesak lebih baik menghindari membeli sesuatu disini.

Gak usah malu beli barang bekas

Saya sering ke book-off, toko yang menjual buku bekas, serta barang-barang bekas yang masih layak pakai di cabang tertentu. Sepaham saya book-off Namba itu yang paling lengkap di Osaka. Dari mulai buku sampai tas LV juga ada hahaha. Saran saya, jika memang mau berhemat, tidak salahnya mampir ke toko barang bekas macam book-off ini jika memang ada yang diperlukan. Kualitasnya masih oke kok. Harganya juga murah meriah hahaha.

Usahakan untuk tidak membawa uang cash banyak-banyak

Bawa seperlunya saja, karena yang namanya manusia itu biasanya tergoda buat jajan kalau uang di dompet masih ada. Apalagi uang kertas haha. Karena rasanya kalau masih punya uang kerta itu, rasanya masih bisa buat jajan-jajan.

Pertimbangkan baik-baik saat mau menyewa kamar

Ini mungkin tidak bisa langsung diterapkan tips-nya. Tapi memang biaya untuk sewa kamar (yachin) itu paling mahal. Banyak yang memilih untuk tinggal agak jauh dari sekolah/kantor karena yachin yang lebih murah. Saya setuju, karena di Jepang menyediakan berbagai macam tiket khusus untuk transportasi umumnya, sehingga tinggal agak jauh dan harus bolak-balik pakai kereta/bus lebih murah ketimbang tinggal dekat dan bisa ke sekolah/kantor dengan sepedah/jalan kaki. Hanya saja ya memang harus rela berkorban waktu. Kalau saya tinggal di daerah perumahan 3 km dari sekolah, 2 km dari tempat kerja, harganya sedikit lebih murah dan tidak perlu keluar uang lagi untuk transport karena saya kemana-mana pake sepedah hihi.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.